PRABU NISKALA WASTU KANCANA :
INILAH JEJAK (TAPAK) (DI) KAWALI TAPA BELIAU YANG MULIA PRABHU RAJA WASTU, YANG MENDIRIKAN BENTENG (BERTAHTA) DI KAWALI YANG TELAH MEMPERINDAH KEDATON SURAWISESA, YANG MEMBUAT PARIT PERTAHANAN DI SEKELILING KERAJAAN, YANG MEMAKMURKAN PEMUKIMAN , KEPADA YANG DATANG , HENDAKNYA MENERAPKAN KESELAMATAN SBG LANDASAN KEMENANGAN HIDUP DI DUNIA.
JAYADEWATA adalah apa yang sekarang ini dikenal sebagai SRI BADUGA MAHARAJA atau Prabu Siliwangi.
tulisannya :
Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun,
diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana
di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu hajj di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata
pun ya nu nyusuk na pakwan
diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang
ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyanl sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi
Terjemahan :
Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum
Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana ,
dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Dialah yang membuat parit (pertahanan) PAKUAN
Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida[1], membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi".
Catatan :
-Lokasi hutan samida ini konon yang sekarang dipakai sebagai Kebun Raya Bogor.
-Ini adalah sangkala yang artinya adalah 5 5 4 1 atau kalau dibalik adalah 1455 Saka (1533 Masehi)
Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali merujuk pada beberapa prasasti yang ditemukan di kawasan KABUYUTAN KAWALI, kabupaten Ciamis , Jawa Barat , terutama pada prasasti "utama" yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I). Adapun secara keseluruhan, terdapat enam prasasti. Kesemua prasasti ini menggunakan bahasa dan AKSARA SUNDA (Kaganga). Meskipun tidak berisi candrasangkala , prasasti ini diperkirakan berasal dari paruh kedua abad ke-14 berdasarkan nama raja .
Berdasarkan perbandingan dengan peninggalan sejarah lainnya seperti naskah Carita Parahyangan dan Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, dapat disimpulkan bahwa Prasasti Kawali I ini merupakan sakakala atau tugu peringatan untuk mengenang kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana, penguasa Sunda yang bertahta di Kawali, putra Prabu Linggabuana yang gugur di Bubat.
Teks di bagian muka:
nihan tapa kawa-
li nu sang hyang mulia tapa bha-
gya parĕbu raja wastu
mangadĕg di kuta ka-
wali nu mahayuna kadatuan
sura wisesa nu marigi sa-
kuliling dayĕh. nu najur sakala
desa aja manu panderi pakĕna
gawe ring hayu pakĕn hebel ja
ya dina buana
Teks di bagian tepi tebal:
hayua diponah-ponah
hayua dicawuh-cawuh
inya neker inya angger
inya ninycak inya rempag
Terjemahan teks di bagian muka:
Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa beliau Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia.
Teks di bagian tepi tebal:
Jangan dimusnahkan!
Jangang semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.
Ia menginjak, ia roboh.
menjadi Raja ( terletak di Kabuyutan Kawali ) : Astana Gede.
Ini adalah tempat bercermin ( Lubang ditengah berisi air ) para permaisuri dan Putri
kerajaan Galuh / Sunda .
Prasasti Kawali III
Prasasti Kawali IV berisikan : " Sang Hyang Lingga Bingba "
Prasasti Kawali V berisikan : Membentuk kotak kotak bujur sangkar berjumlah 45 buah ( 9 x 5 kotak ) seperti kalender ( kolenjer ). dibawah Kolenjer terdapat gambar telapak tangan dan sepasang telapak kaki.
==========
Foto : Pribadi (selain foto batutulis Bogor : Wikipedia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar